buat pengurus sekarang, ttp Zmangat dlm menjalankan roda organisasi di FORKOMKL. visi misi KL masih jauh kedepan…. oeia, sy mengajak forkom bisa bermitra dengan kami di LSM PILHI dlm kegiatan2 nantinya.. apa nih programnya buat nyambutin hari bumi 22 April?
Syukran katsiran kpd K’ Amir atas kunjungannya ke blog kami. tentang tawarannya untuk bermitra, bisa dikomunikasikan…. Untuk hari bumi2008 rencananya kita mau melaksanakan seminar nasional ….. Tolong dibantu yah… minimal dengan doa ……. Rajin2 mampir ke blog ini yah ……. Syukran ….
to : pengurus blog ini,…..tolong difokuskan tampat diskusinya di satu tempat aja….. biar kita gak bingung….
Masalahnya ada kurang lebih 3 tempat diskusi ……
untuk efektifnya disatukan aja ………….. supaya lebih rame….
Oh ya!!! tolong dipublikasikan lebih baik lagi donk blognya… supaya tambah banyak yang berkunjung dan gabung dengan diskusi kita….
Satu lagi ….. Untuk forum diskusi, tentukan tema2 yang mau didiskusikan dulu baru kemudian kita atau pengunjung yang berikan komentar…..begitu kayaknya lebih seru …..
makasi ya atas informasinya tentang hari bumi….????? akan kusebarkan ke HIMA-MI agar bisa berpartisipasi di bandung sini…????/ wah jadi tau nih hari bumi tanggal 22 april. truss kalu hari tanah, air, angin, api kapan ya…..??? (Avatar Kalee…!!!)
Betulllbettulll….bettull…(IPING KALE??) spakat jg tuh ma usulnya ippank ttg bwt tema dlu. tappi klo forum diskusi disatuin kayax ribet,ntar pbahasan ga nyambung. kan enak klo pengen bahas msalah forkom masuk aja di forum antar divisi, pengen bahas lingk. scara futuh ya di forum pcinta linkungan,,,gittu akhiii…
An article in \”New Scientist\” reveals that in addition to altering the
body\’s dopamine levels, nicotine also causes hormone changes in smokers
that alter their perception of time when they try to abstain. In a lab
test, researchers studied how smokers and non-smokers estimate elapsed
time. Initially, the two groups had similar abilities in time perception,
but when tested again after abstaining for a day, most of the smokers
estimated much longer time intervals, as much as 50 percent longer! A
liquid oral spray, SMOKE DETER is absorbed quickly into the blood vessels
under the tongue. Our sublingual application is the preferred method to
deliver homeopathic ingredients to combat your symptoms so you can feel
better quickly.
SMOKE DETER is designed to relieve multiple symptoms, and can be safely
used with no drowsiness or adverse side effects Ways to Quit Smoking.
stop smoking,quit smoking,stop smoking aids,giving up
smoking,stop smoking products,how to quit smoking,how to quit smoking
cigarettes,method to quit smoking,quit cigarette smoking,
Salam....terima kasih telah mengunjungi situs kami, situs ini dibuat sebagai sarana komunikasi kita sebagai makhluk hidup yang sangat bergantung terhadap lingkungan, adapun tentang kami silahkan buka halaman profil forkom KL
"Forkom KL (Forum Komunikasi Mahasiswa Kesehatan Lingkungan) FKM Unhas adalah sebuah forum perkumpulan mahasiswa jurusan Kesehatan Lingkungan di FKM Unhas. Forkom KL ini terbentuk pada tanggal 15 September 2001 di Pulau Barrang Lompo"
Silahkan langsung gabung saja untuk diskusi di halaman-halaman bawah ini.
Buat teman-teman yang mau tulisannya di posting disini, kirim aja tulisannya ke alamat e-mail : forkom_kl_unhas@yahoo.com
atau dalam bentuk soft file ke crew@infokom
Adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.
Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan temperatur rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia"[1] melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.
Efek rumah kaca
Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut dalam bentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini mengenai permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini sebagai radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbondioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Hal tersebut terjadi berulang-ulang dan mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.
Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana kaca dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya.
Sebenarnya, efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan temperatur rata-rata sebesar 15 °C (59 °F), bumi sebenarnya telah lebih panas 33 °C (59 °F) dengan efek rumah kaca[3] (tanpanya suhu bumi hanya -18 °C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi). Akan tetapi sebaliknya, akibat jumlah gas-gas tersebut telah berlebih di atmosfer, pemanasan global menjadi akibatnya.
Protokol Kyoto
Protokol Kyoto adalah sebuah amandemen terhadap Konvensi Rangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC), sebuah persetujuan internasional mengenai pemanasan global. Negara-negara yang meratifikasi protokol ini berkomitmen untuk mengurangi emisi/pengeluaran karbon dioksida dan lima gas rumah kaca lainnya, atau bekerja sama dalam perdagangan emisi jika mereka menjaga jumlah atau menambah emisi gas-gas tersebut, yang telah dikaitkan dengan pemanasan global.
Jika sukses diberlakukan, Protokol Kyoto diprediksi akan mengurangi rata-rata cuaca global antara 0,02°C dan 0,28°C pada tahun 2050. (sumber: Nature, Oktober 2003)
Nama resmi persetujuan ini adalah Kyoto Protocol to the United Nations Framework Convention on Climate Change (Protokol Kyoto mengenai Konvensi Rangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim). [1] Ia dinegosiasikan di Kyoto pada Desember 1997, dibuka untuk penanda tanganan pada 16 Maret 1998 dan ditutup pada 15 Maret 1999. Persetujuan ini mulai berlaku pada 16 Februari 2005 setelah ratifikasi resmi yang dilakukan Rusia pada 18 November 2004.
"Protokol Kyoto adalah sebuah persetujuan sah di mana negara-negara perindustrian akan mengurangi emisi gas rumah kaca mereka secara kolektif sebesar 5,2% dibandingkan dengan tahun 1990 (namun yang perlu diperhatikan adalah, jika dibandingkan dengan perkiraan jumlah emisi pada tahun 2010 tanpa Protokol, target ini berarti pengurangan sebesar 29%). Tujuannya adalah untuk mengurangi rata-rata emisi dari enam gas rumah kaca - karbon dioksida, metan, nitrous oxide, sulfur heksafluorida, HFC, dan PFC - yang dihitung sebagai rata-rata selama masa lima tahun antara 2008-12. Target nasional berkisar dari pengurangan 8% untuk Uni Eropa, 7% untuk AS, 6% untuk Jepang, 0% untuk Rusia, dan penambahan yang diizinkan sebesar 8% untuk Australia dan 10% untuk Islandia." [2]
Protokol Kyoto adalah protokol kepada Konvensi Rangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC, yang diadopsi pada Pertemuan Bumi di Rio de Janeiro pada 1992). Semua pihak dalam UNFCCC dapat menanda tangani atau meratifikasi Protokol Kyoto, sementara pihak luar tidak diperbolehkan. Protokol Kyoto diadopsi pada sesi ketiga Konferensi Pihak Konvensi UNFCCC pada 1997 di Kyoto, Jepang.
Sebagian besar ketetapan Protokol Kyoto berlaku terhadap negara-negara maju yang disenaraikan dalam Annex I dalam UNFCCC.
Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca, pertama kali ditemukan oleh Joseph Fourier pada 1824, merupakan sebuah proses di mana atmosfer memanaskan sebuah planet.
Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk mengabsorbsinya.
Energi yang masuk ke bumi mengalami : 25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer 25% diserap awan 45% diadsorpsi permukaan bumi 5% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi
Energi yang diadsoprsi dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi infra merah oleh awan dan permukaan bumi. Namun sebagian besar infra merah yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan bumi. Dalam keadaan normal, efek rumah kaca diperlukan, dengan adanya efek rumah kaca perbedaan suhu antara siang dan malam di bumi tidak terlalu jauh berbeda.
Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah sulfur dioksida (SO2), nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik seperti gas metana (CH4) dan khloro fluoro karbon (CFC). Gas-gas tersebut memegang peranan penting dalam meningkatkan efek rumah kaca.
Lapisan Ozon
Lapisan ozon adalah lapisan di atmosfer pada ketinggian 19 - 48 km (12 - 30 mil) di atas permukaan Bumi yang mengandung molekul-molekul ozon. Konsentrasi ozon di lapisan ini mencapai 10 ppm dan terbentuk akibat pengaruh sinar ultraviolet Matahari terhadap molekul-molekul oksigen. Peristiwa ini telah terjadi sejak berjuta-juta tahun yang lalu, tetapi campuran molekul-molekul nitrogen yang muncul di atmosfer menjaga konsentrasi ozon relatif stabil.
Ozon adalah gas beracun sehingga bila berada dekat permukaan tanah akan berbahaya bila terhisap dan dapat merusak paru-paru. Sebaliknya, lapisan ozon di atmosfer melindungi kehidupan di Bumi karena ia melindunginya dari radiasi sinar ultraviolet yang dapat menyebabkan kanker. Oleh karena itu, para ilmuan sangat khawatir ketika mereka menemukan bahwa bahan kimia klorofluorokarbon (CFC) yang biasa digunakan sebagai media pendingin dan gas pendorong spray aerosol, memberikan ancaman terhadap lapisan ini. Bila dilepas ke atmosfer, zat yang mengandung klorin ini akan dipecah oleh sinar Matahari yang menyebabkan klorin dapat bereaksi dan menghancurkan molekul-molekul ozon. Setiap satu molekul CFC mampu menghancurkan hingga 100.000 molekul ozon. Oleh karena itu, penggunaan CFC dalam aerosol dilarang di Amerika Serikat dan negara-negara lain di dunia. Bahan-bahan kimia lain seperti bromin halokarbon, dan juga nitrogen oksida dari pupuk, juga dapat menyerang lapisan ozon.
Menipisnya lapisan ozon dalam atmosfer bagian atas diperkirakan menjadi penyebab meningkatnya penyakit kanker kulit dan katarak pada manusia, merusak tanaman pangan tertentu, mempengaruhi plankton yang akan berakibat pada rantai makanan di laut, dan meningkatnya karbondioksida (lihat pemanasan global) akibat berkurangnya tanaman dan plankton. Sebaliknya, terlalu banyak ozon di bagian bawah atmosfer membantu terjadinya kabut campur asap, yang berkaitan dengan iritasi saluran pernapasan dan penyakit pernapasan akut bagi mereka yang menderita masalah kardiopulmoner.
Pada awal tahun 1980-an, para peneliti yang bekerja di Antartika mendeteksi hilangnya ozon secara periodik di atas benua tersebut. Keadaan yang dinamakan lubang ozon (suatu area ozon tipis pada lapisan ozon) ini, terbentuk saat musim semi di Antartika dan berlanjut selama beberapa bulan sebelum menebal kembali. Studi-studi yang dilakukan dengan balon pada ketinggian tinggi dan satelit-satelit cuaca menunjukkan bahwa persentase ozon secara keseluruhan di Antartika sebenarnya terus menurun. Penerbangan-penerbangan yang dilakukan untuk meneliti hal ini juga memberikan hasil yang sama.
Hujan Asam
Hujan asam dilaporkan pertama kali di Manchester, Inggris, yang menjadi kota penting dalam Revolusi Industri. Pada tahun 1852, Robert Angus Smith menemukan hubungan antara hujan asam dengan polusi udara. Istilah hujan asam tersebut mulai digunakannya pada tahun 1872. Ia mengamati bahwa hujan asam dapat mengarah pada kehancuran alam.
Walaupun hujan asam ditemukan di tahun 1852, baru pada tahun 1970-an para ilmuwan mulai mengadakan banyak melakukan penelitian mengenai fenomena ini.
Hujan asam didefinisikan sebagai segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6. Hujan secara alami bersifat asam (pH sedikit di bawah 6) karena karbondioksida (CO2) di udara yang larut dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah. Jenis asam dalam hujan ini sangat bermanfaat karena membantu melarutkan mineral dalam tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang.
Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan yang asam tersebut akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan yang terbukti berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman. Usaha untuk mengatasi hal ini saat ini sedang gencar dilaksanakan.
Secara alami hujan asam dapat terjadi akibat semburan dari gunung berapi dan dari proses biologis di tanah, rawa, dan laut, dan Proses Industri. Akan tetapi, mayoritas hujan asam disebabkan oleh aktivitas manusia seperti industri, pembangkit tenaga listrik, kendaraan bermotor dan pabrik pengolahan pertanian (terutama amonia). Gas-gas yang dihasilkan oleh proses ini dapat terbawa angin hingga ratusan kilometer di atmosfer sebelum berubah menjadi asam dan terdeposit ke tanah.
Hutan bakau ( Pelindung Alami )
Hutan bakau atau disebut juga hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di atas rawa-rawa berair payau yang terletak pada garis pantai dan dipengaruhi oleh pasang-surut air laut. Hutan ini tumbuh khususnya di tempat-tempat di mana terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik. Baik di teluk-teluk yang terlindung dari gempuran ombak, maupun di sekitar muara sungai di mana air melambat dan mengendapkan lumpur yang dibawanya dari hulu.
Ekosistem hutan bakau bersifat khas, baik karena adanya pelumpuran tadi --yang mengakibatkan kurangnya aerasi tanah; salinitas tanahnya yang tinggi; serta mengalami daur penggenangan oleh pasang-surut air laut. Hanya sedikit jenis tumbuhan yang bertahan hidup di tempat semacam ini, dan jenis-jenis ini kebanyakan bersifat khas hutan bakau karena telah melewati proses adaptasi dan evolusi.
Tumbuhnya hutan bakau di suatu tempat bersifat menangkap lumpur. Tanah halus yang dihanyutkan aliran sungai, pasir yang terbawa arus laut, segala macam sampah dan hancuran vegetasi, akan diendapkan di antara perakaran vegetasi mangrove.
Salam dari teman-teman HIMAPID, Waow blognya bagus banget
By: HIMAPID on Maret 28, 2008
at 9:49 am
semoga aja blognya bisa lebih rame..
By: yusfiana sarti on April 1, 2008
at 9:10 am
buat pengurus sekarang, ttp Zmangat dlm menjalankan roda organisasi di FORKOMKL. visi misi KL masih jauh kedepan…. oeia, sy mengajak forkom bisa bermitra dengan kami di LSM PILHI dlm kegiatan2 nantinya.. apa nih programnya buat nyambutin hari bumi 22 April?
By: Amirullah '03 on April 2, 2008
at 4:09 pm
Tetap zemangat buat anak KL, kerjain Hari BUMI
By: Indra on April 3, 2008
at 6:51 am
Yap, trims atas penyemangatnya…
Insya Allah Forkom KL tetap semangat!!
JUga salam dari teman2 forkom KL agar HIMAPID juga semangat!!
Mari kita sama2 bergerak ke arah yang lebih baik
By: Inforkom KL on April 3, 2008
at 9:36 am
Programnya ada di di tulisan depan
1. LOmba foto & essay
2. Kampanye
3. Seminar
Mohon doanya dan dukungannya ya Kak’
By: Inforkom KL on April 3, 2008
at 9:38 am
aQ mau tawarin kerja sama buat pngurus skarang, mau gak masuk kepanitiaan dalam aksi damai “the world day”?
By: amyr 03 on April 3, 2008
at 12:50 pm
Tambah Semanggatttttttttt donk……….ayo, deadlinenya kita gak sampe 1 bulan lagi teman2..
semoga saja semua berjalan lancar sesuai yang di harapkan AMIN….
By: dhilla on April 3, 2008
at 1:22 pm
Syukran katsiran kpd K’ Amir atas kunjungannya ke blog kami. tentang tawarannya untuk bermitra, bisa dikomunikasikan…. Untuk hari bumi2008 rencananya kita mau melaksanakan seminar nasional ….. Tolong dibantu yah… minimal dengan doa ……. Rajin2 mampir ke blog ini yah ……. Syukran ….
By: ippank .... on April 5, 2008
at 4:07 am
to : pengurus blog ini,…..tolong difokuskan tampat diskusinya di satu tempat aja….. biar kita gak bingung….
Masalahnya ada kurang lebih 3 tempat diskusi ……
untuk efektifnya disatukan aja ………….. supaya lebih rame….
Oh ya!!! tolong dipublikasikan lebih baik lagi donk blognya… supaya tambah banyak yang berkunjung dan gabung dengan diskusi kita….
Satu lagi ….. Untuk forum diskusi, tentukan tema2 yang mau didiskusikan dulu baru kemudian kita atau pengunjung yang berikan komentar…..begitu kayaknya lebih seru …..
By: Ipp@nk .... on April 5, 2008
at 4:10 am
untuk k’amir
Mauuuuuuuuuuuuuuuu……………
gimana yang laiiiiiiiin…….setujuuuuuuu??
aksi damainya kapan nih kak’???
By: Inforkom KL on April 5, 2008
at 12:03 pm
untuk ipp@nk
Iya..iya…saya tau…kalo anda bingung, skarang aja koment yang
seharusx ditaruh di ‘saran&kritik buat pembuat blog’ saja malah nyasar
ke sini….
tapi saya buat begini karna sudah dipikirkan matang-matang lho.
mengenai publikasinya sudah saya sebarkan ke milis-milis tertentu.
Tapi seru juga usulnya yang tentukan temanya dulu. Insya Allah saya usahakan.
By: Inforkom KL on April 5, 2008
at 12:07 pm
makasi ya atas informasinya tentang hari bumi….????? akan kusebarkan ke HIMA-MI agar bisa berpartisipasi di bandung sini…????/ wah jadi tau nih hari bumi tanggal 22 april. truss kalu hari tanah, air, angin, api kapan ya…..??? (Avatar Kalee…!!!)
By: laskar_jihat on April 6, 2008
at 7:28 am
Betulllbettulll….bettull…(IPING KALE??) spakat jg tuh ma usulnya ippank ttg bwt tema dlu. tappi klo forum diskusi disatuin kayax ribet,ntar pbahasan ga nyambung. kan enak klo pengen bahas msalah forkom masuk aja di forum antar divisi, pengen bahas lingk. scara futuh ya di forum pcinta linkungan,,,gittu akhiii…
By: asne on April 8, 2008
at 2:53 am
Wow….ada juga ya blog kayak gini, khusus jurusan….
salut deh…buat pembuat blog,
aku juga anak fkm lhoo….jurusan k3 angkatan 2005
By: seorang K3 (2005) on April 14, 2008
at 11:38 am
wow.., makin rame aja yah… moga tambah rame lagi !!!
By: asri'06 on April 23, 2008
at 7:36 am
salam untuk semua… afwan,, baru kali ini web ini sy buka.. ternyata keren juga..
semangat!!
By: indah kl on Juni 2, 2008
at 7:21 am
Assalamu’alaikum…
salam kenal ya
baru gabung nih
By: Angyun on Oktober 18, 2008
at 4:38 pm
salam lestari..
br gabung niy
By: JaJa on Mei 9, 2009
at 4:35 pm
Ways to Quit Smoking
An article in \”New Scientist\” reveals that in addition to altering the
body\’s dopamine levels, nicotine also causes hormone changes in smokers
that alter their perception of time when they try to abstain. In a lab
test, researchers studied how smokers and non-smokers estimate elapsed
time. Initially, the two groups had similar abilities in time perception,
but when tested again after abstaining for a day, most of the smokers
estimated much longer time intervals, as much as 50 percent longer! A
liquid oral spray, SMOKE DETER is absorbed quickly into the blood vessels
under the tongue. Our sublingual application is the preferred method to
deliver homeopathic ingredients to combat your symptoms so you can feel
better quickly.
SMOKE DETER is designed to relieve multiple symptoms, and can be safely
used with no drowsiness or adverse side effects Ways to Quit Smoking.
stop smoking,quit smoking,stop smoking aids,giving up
smoking,stop smoking products,how to quit smoking,how to quit smoking
cigarettes,method to quit smoking,quit cigarette smoking,
Visit: http://stopsmokingresources.com
By: WaystoQuitSmoking on September 7, 2009
at 10:54 am